HITCHHICKING – Alasan orang tidak jadi melakukan traveling karena kurangnya biaya. Namun ternyata ada cara bagaimana kita bisa traveling murah meriah, yaitu dengan hitchhiking (mencari tumpangan). Traveling dengan cara ini bukan hanya murah, namun untuk transportasi benar-benar bisa nol rupiah. Di Indonesia sendiri, ternyata ada komunitas yang ber-hitchhiking ria, namanya Hitchhiker Indonesia (HHI). Travelnatic pun berkesampatan bertemu dan mewawancarai salah satu pegiat Hitchhiker Indonesia yaitu Rezi Zulia yang bisa dipanggil Ejie.
Berikut petikan wawancara Travelnatic dengan Eji :
Apa itu komunitas Hitchhiker Indonesia (HHI)?
Hitchhiker Indonesia itu komunitas traveler yang suka numpang. Semua tempat destinasi wisata kalau bisa kita datangi dengan cara numpang. Sebenarnya ini cara lain dari traveling selain backpacker.
Bedanya dengan backpacker?
Backpacker seminimnya masih harus mengeluarkan uang, tapi cari yang semurah-murahnya, seperti mencari tiket promo. Kalau hitchhiker untuk transportasi bener-bener nol rupiah.
Motivasi atau tujuan berdirinya komunitas HHI ?
Komunitas ini bukan hanya sekedar numpang, tetapi juga bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan emisi gas buang. Kita bukan traveler yang satu kendaraan satu penumpang. Kita mengusahakan bagaimana suatu kendaraan itu bisa diisi oleh berapa orang. Selain itu kita ingin membudayakan berbagi tumpangan.
Bisa ceritakan, bagaimana terbentuknya HHI?
Di tahun 2011, ada event Jakarta Hitching Race. Salah satu penggagas acara itu adalah Nancy Margaretha, salah satu Ambasador Komunitas Backpaker Internasional untuk Indonesia. Setelah acara itu selesai, ada yang namanya Hafis Reza (Om Har) dan Sendi. Mereka berdua ini bikin yang namanya Hichhiker Indonesia (HHI). Tepatnya 3 Maret 2012. Itu bertepatan dengan event pertama kita, hitchhiking ke Cisarua. Uniknya saat itu seluruh peserta yang ikut tidak ada yang tahu caranya numpang. Saat itu hanya om Har yang tahu.
Bagaimana cara kalian melakukan hitchhiking?
Kita biasa melakukan hitchhiking malam hari. Jam 12 atau jam 1 dini hari mulainya. Peserta gak tahu siapa orang yang ikut dan juga gak tahu tujuannya kemana. Kita baru tahu itu semua, satu jam sebelum keberangkatan.
Kita dibagi dalam beberapa tim. Setiap satu tim berisi tiga orang. Satu cowok dua cewek, atau satu cewek dua cowok. Dalam satu tim, minimal harus ada satu orang yang pernah melakukan hitchhiking.
Kenapa harus ada satu cowok dua cewek atau sebaliknya?
Ini berdasarkan survey waktu kita ke Bandung, ada pengendara yang takut jika semua penumpangnya cewek semua atau cowok semua. Jika cewek semua katanya takut kumpulan cewek “nakal”. Kalau cowok semua takut di “grepe-grepe”.
Apakah dalam hitchhiking harus benar-benar nol rupiah transportasinya?
Disetiap event, kita gak memaksakan peserta harus gratis transportasinya. Misalkan saat kita ke Bandung, waktu perjalanan normal 4 jam. Kita dikasih spare waktu 6 jam. Berangkat jam 1 dini hari. Target kita jam 7 pagi harus sampai Bandung. Jika seandainya tak dapet kendaraan gratis dan itu sudah jam 3, kita dikasih kelonggaran untuk naik kendaraan berbayar. Agar tak ada tim yang tertinggal.
Setelah sampai di tempat tujuan kita saling share pengalaman perjalanannya, tak terkecuali bagi yang gagal dapat tumpangan. Dari sharing itu kita bisa saling belajar bagaimana caranya hitchhiking.
Dari tahun 2012 sampai sekarang komunitas ini sudah hitchhiking kemana aja?
Kalau untuk HHI sendiri kita pernah ngadain event ke Cisarua, Bandung, Lembang, Badui, Pulau Biawak, Situ Gunung, dan Buniayu.
Apa tantangan komunitas HHI dalam berkegiatan?
Peminat untuk hitchhiking sebenarnya cukup banyak. Namun yang benar-benar serius untuk melakukan hitchhiking yang sulit. Pertama, kita ini kegiatannya menumpang. Kedua, kita biasa melakukan kegiatan malam hari. Biasanya banyak yang “gugur sebelum menumpang” setelah tahu kegiatan kita malam hari.
Mengapa mesti malam hari?
Dari awal kegiatan kita memang malam hari. Hitchhiking malam dan siang hari juga berbeda. Kalau malam hari ada kemudahan tersendiri. Banyak pengendara yang berpikir, wah kasian nih sudah malam gak dapat kendaraan.
Apakah ada aturan dalam hitchhiking?
Selama event, kita harus laporan ke kordinator acara. Posting plot nomor, minta foto pengendara beserta kontaknya.
Kenapa musti melakukan itu?
Untuk keamanan diri jika ada kenapa-kenapa. Misalkan ada barang kita yang ketinggalan di kendaraan, kita bisa menghubungi pengendara itu.
Selain itu, hal apa lagi yang harus diperhatikan saat hitchhiking?
Kita punya etika tidak tertulis seperti: kita gak boleh bau, harus rapih, jangan menggunakan pakaian seksi (untuk perempuan), dan bicara yang sopan di dalam kendaraan. Di dalam kendaraan kita juga harus mengerti tipe pengendara, mau diajak ngobrol atau enggak. Jika mau diajak ngobrol, kita bisa jelaskan tentang komunitas kita.
Pengalaman menarik saat hitchhiking?
Karena kita tim saat hitchhiking, kita bisa saling melengkapi kekurangan. Misalkan saya orangnya buta akan peta, pasti ada teman saya yang ngerti peta.
Ada juga pengalaman teman-teman yang unik. Ada yang pernah dapat mobil jenazah yang baru mengantarkan mayat, lengkap dengan kerandanya. Ada yang pernah naik truk sapi potong. Ada yang pernah naik mobil yang bawa pupuk kandang yang dari kotoran sapi.
Kalau tidak salah, ada yang pernah dikasih uang saat hitchhiking?
Iya ada, bisa dibilang itu keberuntungan. Malah ada yang diajak makan, diajak kerumah pengendara, bahkan sampai ada yang dianggap anak. Tapi itu tergantung kita mau menerima atau tidak. Kebanyakan orang yang memberi itu pasti berpikiran bahwa kita itu gak ada uang. Padahal kita pasti bilang, enggak pak, kita ada uang kok. Kita numpang karena lagi ada kegiatan.
Bagaimana cara meyakinkan pengendara bahwa ini kegiatan dari suatu komunitas, bukan kumpulan orang-orang yang jahat?
Hahaha.. Di dalam mobil kita bisa bercerita tentang komunitas HHI. Kalau saya sendiri suka bawa sampo mobil, buku, stiker komunitas, pin atau gantungan kunci. Nanti kita kasih ke pengendara, jadi mereka juga tahu, oiya ini ada komunitasnya.
Hikmah apa yang didapat dari hitchhiking?
Kita belajar berpikir positif. Contoh, ada teman saya namanya Titi. Dia maunya naik kendaraan pribadi dan dia pasti selalu dapat. Entah BMW, sedan, pokoknya dia dapet kendaraan pribadi terus. Semua itu diawali dari pikiran kita. Begitu juga dengan teman saya Desah. Dia pernah bilang, mau yang dingin kendarannya. Belum sampai 5 menit datanglah taksi. Dan kita naik taksi itu gratis.
Apakah komunitas ini ada kepengurusannya?
Gak ada. Kita tidak ada struktur organisasi, tidak ada juga istilah senior dan junior. Pernah ada yang bertanya di media sosial, ada gak HHI cabang Jatim? Sayangnya, kita tidak ada cabang-cabangan.
Lalu jika ingin mengkontak HHI kemana?
Bisa gabung ke grup facebook kita HitchhikerIndonesia, atau follow twitter kita @hitchhiker_id.
Pernah berkolaborasi dengan komunitas lain?
Kita pernah mengisi booth bareng dengan WWF dan Pegiat Konservasi Gajah. Waktu itu kita diajak sama Travel Addict. Dari situ kemudian ada yang undang kita dari Greenpiece, dan terakhir di Desember 2015 bersama Kompasiana.
Terakhir, tips bagi para pemula yang ingin hitchhiking?
Berpikir positf. Siapkan fisik. Kuatkan mental. Istirahat yang cukup sebelum hitchhiking. Kalau hitchhiking secara tim, bisa tukaran tidur. Tapi kalau sendiri, semuanya atur sendiri. Dianjurkan kalau hitchhiking sendiri, jangan lakukan dimalam hari.
Ada lagi?
Lapor ke orang yang kita kenal bahwa kita sedang hitchhiking. Update status di sosial media supaya ada orang tahu posisi kita dimana. Jangan lupa siapkan tulisan menumpang dan tujuannya kemana. Berbicaralah yang sopan dengan pengendara. Dan memang jika kalian berani dan yakin, lakukanlah. [Yogi Setiawan/End]
Penyunting : Selestin Nisfu